premiumtix – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang meluncurkan inovasi baru dalam pengelolaan sampah dengan mengoperasikan mesin pengolahan sampah berbasis Refuse Derived Fuel (RDF) di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Kecamatan Neglasari. Mesin ini mampu mengolah hingga 60 ton sampah setiap harinya menjadi bahan bakar yang dapat digunakan oleh industri.
Mesin RDF yang berlokasi di TPA Rawa Kucing ini beroperasi dengan kapasitas 60 ton per hari, menggunakan tiga lini produksi. Sampah yang telah dipilah, seperti plastik, kaca, kertas, dan sampah rumah tangga lainnya, diangkut ke fasilitas ini untuk diproses lebih lanjut. Setelah sampah dipilah kembali oleh petugas, sampah tersebut diproses melalui pencacahan dan pemadatan untuk diubah menjadi bahan bakar jumputan.
Penjabat Wali Kota Tangerang, Nurdin, menjelaskan bahwa pengoperasian mesin RDF ini merupakan bagian dari upaya hilirisasi pengolahan sampah di Kota Tangerang. “Ini adalah langkah strategis kami untuk mengatasi masalah persampahan di perkotaan. Dengan teknologi RDF, kami dapat mengurangi beban TPA Rawa Kucing yang setiap harinya menerima sampah hingga 1.800 hingga 1.900 ton,” ujar Nurdin pada Senin (9 Desember 2024).
Hasil olahan dari mesin RDF ini telah dibeli oleh PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) dengan harga Rp 400 per kilogram. Bahan bakar ini akan digunakan sebagai copairing di perusahaan tersebut. “Dengan produksi hingga 60 ton per hari, kami berharap dapat terus meningkatkan efisiensi dan kontribusi dalam pengelolaan sampah di Kota Tangerang,” tambah Nurdin.
Selain menghasilkan bahan bakar, mesin RDF di TPA Rawa Kucing juga mampu mengolah sampah organik menjadi kompos. Setiap harinya, fasilitas ini menghasilkan sekitar 2,5 ton kompos yang dibagikan secara cuma-cuma kepada masyarakat Kota Tangerang. “Kami berupaya untuk melakukan pengelolaan sampah secara komprehensif, mulai dari hilirisasi hingga pemanfaatan hasil olahan untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang, Wawan Fauzi judi bola.
Pengoperasian mesin RDF ini juga menjadi bagian dari strategi Pemkot Tangerang untuk mengurangi TPS (Tempat Pembuangan Sampah) di lingkungan. “Kami mendorong masyarakat untuk memilah sampah dari sumbernya dan mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA. Dengan demikian, TPA Rawa Kucing dapat dikelola lebih efektif dan berkelanjutan,” pungkas Nurdin.
Dengan inovasi ini, Pemkot Tangerang berharap dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola sampah secara efisien dan berkelanjutan. “Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan teknologi dan strategi pengelolaan sampah yang dapat memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat,” tutup Nurdin.