Ketua MA Ingatkan Hakim Jaga Etika: Dari Stiker Mobil sampai Gaya Hidup Mewah
Ketua MA Ingatkan Hakim Jaga Etika: Dari Stiker Mobil sampai Gaya Hidup Mewah

WWW.PREMIUMTIX.NET – Ketua Mahkamah Agung (MA), Prof. Dr. M. Syarifuddin, kembali mengingatkan para hakim di seluruh Indonesia agar menjaga sikap dan etika dalam kehidupan sehari-hari. Dalam sebuah pembinaan internal, Syarifuddin menyampaikan trisula88 alternatif sentilan tajam terhadap gaya hidup sebagian hakim yang dinilai tidak mencerminkan integritas seorang aparatur peradilan.

Gaya Hidup Hakim Disorot Langsung Pimpinan MA

Dalam pernyataannya, Ketua MA menyoroti fenomena stiker bertuliskan “Hakim” yang ditempel di kendaraan pribadi. Menurutnya, tindakan ini bukan hanya tidak perlu, tetapi juga berpotensi merusak citra netralitas hakim di mata publik.

“Kenapa harus menempel stiker ‘hakim’ di mobil pribadi? Apakah itu bentuk kebanggaan atau ingin perlakuan istimewa di jalan raya?” ujar Syarifuddin saat memberikan pengarahan.

Ia menambahkan bahwa tindakan kecil seperti itu bisa menjadi besar ketika masyarakat menilai hakim sebagai pribadi yang arogan atau ingin dilayani secara khusus.

Diskotek dan Hiburan Malam, Bukan Tempat Seorang Hakim

Tak hanya soal kendaraan, Ketua MA juga menyinggung kebiasaan sebagian oknum hakim yang kedapatan menghabiskan waktu di tempat hiburan malam seperti diskotek. Syarifuddin menegaskan bahwa seorang hakim sebaiknya menghindari tempat-tempat yang bisa menimbulkan persepsi negatif.

“Diskotek bukan tempat yang cocok bagi seorang hakim. Sekali foto beredar, habis sudah kepercayaan masyarakat,” katanya serius.

Pengingat ini disampaikan agar para hakim sadar bahwa mereka adalah wajah dari lembaga peradilan. Segala tindakan, meski dilakukan di luar jam dinas, tetap mencerminkan integritas profesi.

Menjaga Marwah Kehakiman adalah Kewajiban

Dalam kesempatan itu, Ketua MA juga menyampaikan bahwa menjadi hakim bukan hanya soal menjatuhkan putusan, tetapi juga menjaga martabat dan kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan. Ia meminta agar seluruh hakim menghindari gaya hidup berlebihan, tampil sederhana, dan tidak memamerkan kekayaan.

“Kalau naik mobil mewah, makan di restoran mahal, lalu dipamerkan di media sosial, itu bisa menciptakan persepsi yang salah. Hakim harus jadi teladan dalam kesederhanaan,” tegasnya.

Langkah ini dinilai sebagai upaya untuk memperkuat reformasi peradilan dan menjaga wibawa institusi peradilan di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.

Penutup: Hakim Harus Sadar Posisi

Arahan Ketua MA ini menjadi alarm bagi para penegak hukum agar tidak hanya fokus pada tugas hukum semata, tetapi juga menjaga etika dan moral di ruang publik. Sebab, integritas seorang hakim tidak hanya diukur dari putusannya, tapi juga dari perilaku kesehariannya.

Dengan menghindari hal-hal yang bersifat pamer, kontroversial, dan mencolok, maka kepercayaan publik terhadap peradilan dapat terus dijaga.